MAUSOLEUM PETAMBURAN: Riwayat Kuburan Mewah di Tengah Jakarta

Pernah mendengar istilah “mausoleum”?

Mausoleum adlah arsitektur bangunan makam yang besar sekaligus mewah, megah serta kolosal. Atau biasa pula diartikan sebagai monumen makam.

Istilah atau kata “mausoleum” bermula diambil dari nama seorang raja pada zaman Yunani Kuno. Mausoleus namanya.

Sewaktu raja tersebut tutup usia. Dibangun kuil monumental yang disebut mausoleum untuk mengenang kejayaannya di Halicarnassus.

Dalam sejarahnya, mausoleum merupakan konstruksi bangunan besar untuk mendiang pemimpin atau seseorang yang sangat penting. Akan halnya mausoleum yang lebih kecil, acapkali dipakai oleh para bangsawan di banyak negara. Mausoleum menjadi populer di Eropa serta jajahannya termasuk Hindia-Belanda (Indonesia) pada masa-masa awal abad 19.

Menyinggung soal mausoleum. Tahukah Anda, terdapat kuburan mewah alias mausoleum di tengah Jakarta?

****

Kerkhoflaan Laanhof, kini adalah Taman Pemakaman Umum Petamburan, Jalan K.S. Tubun, Jakarta Pusat. Disinilah berdiri sebuah kuburan megah yang biasa disebut dengan istilah mausoleum.


(Mausoleum Oen Giok Khouw Tahun 1932, Algemeen Handelsblad)


Mausoleum ini dibangun sebagai bukti cinta kasih seorang isteri, Lin Sha Nio, kepada suaminya Oen Giok Khouw. Bangunan makam yang megah ini berdiri sebagai penghormatan atas ikatan cinta abadi mereka berdua dan berfungsi sebagai pengingat  akan kekuatan cinta dan pengabdian.

Oen Giok Khouw atau O.G. Khouw adalah seorang tokoh filantropis yang dikenal luas di Batavia pada masa hidupnya. Kedermawanannya memberikan dampak positif bagi Masyarakat yang mengenalnya dan meninggalkan warisan yang berharga.

Hal demikian tercermin sewaktu acara pemakamannya pada 18 September 1927. Koran Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie menuliskan dalam laporannya. Ratusan orang baik warga tionghoa maupun pribumi berkumpul di halaman rumah mendiang O.G. Khouw di Molenvliet untuk menyaksikan prosesi pemakamannya. Belum lagi deretan karangan bunga yang tak terhitung jumlahnya, diangkut mengiringi mobil jenazah menuju pemakaman di Kerkhof Laanhof Petamburan.


****

Mausoleum keluarga O.G. Khouw dirancang dan dibuat pada 5 Maret 1930 oleh G. Racina dari firma “Ai Mirma Italiani”. Sebuah firma atau perusahaan yang memiliki cabang di Genoa (Italia), Surabaya dan Batavia. “Ai Marmi Italiani” ini dikenal pada masa itu sebagai spesialis dalam pembuatan mausoleum dan patung yang terbuat dari bahan material yang mewah. Seperti marmer, granit, porselen dan sebagainya.

Bangunan mausoleum ini merupakan perpaduan tradisi seni Yunani-Romawi dan Italia ke dalam kreasi modern. Keseluruhan monumen merupakan representasi simbolik dari siklus hidup manusia, serta transisinya. Patung-patung ditempatkan di keempat sudut taman, yang melambangkan empat musim yang membagi kehidupan manusia. Taman ini juga terbagi menjadi 4 bagian dengan empat akses jalan, sedangkan bangunan mausoleum monumental menjulang di tengahnya. Tinggi totalnya 15 meter dari lantai dasar.

Jika kita mulai dari titik pusat, kita melihat bahwa struktur ini seluruhnya terbuat dari granit yang dipoles. Hal yang menarik adalah kubahnya, ditopang oleh 8 tiang luar berbentuk bulat perkasa, kokoh utuh. Tiang-tiang ini dipoles dengan indah, beratnya masing-masing sekitar 5 ton. Di bawah kubah, di bagian dalam dilapisi dengan balok-balok granit hijau besar. Terdapat pula patung bidadari megah yang terbuat dari sepotong marmer kristal putih, yang warna putihnya kontras dengan warna biru dan hijau.

Di bawah bangunan utama, terdapat ruang bawah tanah dan langit-langit ditutupi dengan marmer putih yang indah, dirancang dengan indah dan benar-benar mengkristal, dan terdapat 2 medali dengan gambar relief mendiang Tuan O.G. Khouw dan istrinya.

Seluruh Mausoleum dikelilingi oleh taman seluas sekitar 1000 meter persegi dan dikelilingi oleh pagar berlapis perak.

Butuh waktu dua tahun dan biaya 500 juta gulden dalam membangun mausoleum keluarga O.G. Khouw ini.  

Komentar

Postingan Populer