Langsung ke konten utama

Postingan

TEMPAT PIKNIK DI JAKARTA TEMPO DOELOE

Lingkungan alam Jakarta beberapa dasawarsa yang lalu tidaklah seperti sekarang ini. Penduduk yang masih jarang serta belum banyaknya pembangunan fisik, belum banyak merubah keadaan lingkungan wilayah Jakarta. Keindahan alamnya yang indah dan permai masih bisa dinikmati kala itu. Mulai dari pinggiran pantai berpasir putih di bagian utara hingga lembah serta bukit yang hijau di selatan Jakarta. Singkatnya, pemandangan alam di Jakarta itu cukup komplit. Dari pantai hingga bukit hijau orang bisa berpiknik kesana. Sebutan kata “piknik” bersinonim juga dengan kata-kata seperti darmawisata, rekreasi, pelesir, tamasya, jalan-jalan, pesiar, melancong. Dari seluruh kata yang terdapat dalam entri kamus bahasa Indonesia yang disebutkan tersebut  memiliki arti pergi sendiri an atau be ram ai -ram ai ke suatu tempat yang indah untuk bersenang-senang. Begitulah pengertian umumnya. Ke seluruh an kata yang telah disebut itu hanya kata “piknik” yang sedikit berbeda pengertiannya. Kegi...

KALIDERES DAN MOOKERVAART

Kalideres yang secara denotatif diartikan sebagai sungai atau kali yang airnya mengalir dengan deras. Sungai atau kali yang aliran airnya deras umumnya terdapat di dataran-dataran tinggi pegunungan atau bagian hulu dari sungai. Jika kita ingin menemukan Kalideres, atau kali yang aliran airnya deras di wilayah Jakarta, usaha yang demikian merupakan hal yang mustahil. Perkara yang demikian disebabkan oleh karena kondisi geografis Jakarta yang terletak di dataran rendah. Tempat dimana sungai-sungai yang mengalir bermuara di sebagian besar wilayah Jakarta. Tapi, nanti dulu. Bukankah di Jakarta ada nama tempat yang dikenal sebagai Kalideres? Dimana lokasi tepatnya penanda yang di namakan dengan Kalideres itu? ***** Pada umumnya orang mengenal nama Kalideres mengacu pada sebuah wilayah administratif Kecamatan di bagian barat Jakarta atau nama sebuah terminal bis kota ‘Kalideres’.  Terdapat 5 Kelurahan di wilayah Kecamatan Kalideres ini, yakni Kelurahan Kamal, Tegal...

KISAH RAMBUTAN RAPI'AH

Semua penduduk Jakarta atau khususnya Jakarta Selatan pastilah mengenal yang namanya buah rambutan. Akan tetapi tahukah mereka, bahwasanya pu’un dan buah rambutan dijadikan lambang dari kota administrasi Jakarta Selatan. Kalo kagak percaya coba aja longok ke depan  gedong  kantor walikota Jakarta Selatan di jalan Prapanca Raya, Kebayoran Baru. Di depan gedung tersebut kita bisa lihat ada gambar burung nangkring  diatas buah rambutan. Menurut isi Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1422/1997, gambar burung yang terdapat pada lambang kota Jakarta Selatan itu adalah burung gelatik, sedangkan jenis rambutannya ialah rambutan rapiah. Surat Keputusan yang dikeluarkan pada tahun 1997 tersebut merupakan sebuah penetapan terhadap lambang Kota Administratif Jakarta Selatan. Lambang tersebut memiliki bentuk perisai lima. Di dalam perisai  terdapat gambar fauna dan flora khas dari Jakarta Selatan. Burung Gelatik diambil sebagai mewakili faunanya, sedangkan untuk...

BATA DI KALIBATA

Kalibata terdiri dari dua suku kata kali dan bata. Secara definitif, kali atau sungai adalah aliran air yang memanjang yang mengalir dari hulu hingga ke hilir. Adapun bata atau biasa disebut dengan batu bata, merupakan salah satu jenis material bangunan pembuat dinding, dibuat dari tanah liat yang dibakar hingga berwarna kemerahan. Dari penggabungan dua kata itu, maka bisa berarti kali atau sungai yang pada pinggiran di sisi kiri dan kanannya diturap dengan batu bata. Demikian kurang lebihnya cerita yang dikisahkan orang-orang di kampung Kalibata, sekitar Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dari pengertian tentang kali atau sungai yang diturap dengan bata tersebut dapat pula diartikan secara lain. Kali yang pinggirannya diturap bata tersebut merupakan sebuah irigasi atau pengairan sawah. Jadi kesimpulannya asal usul nama kampung Kalibata di sekitar Jagakarsa berasal dari kali atau saluran irigasi. Kali yang merupakan saluran pengairan persawahan di pinggiran Jakarta di masa lalu t...

CIPUTAT YANG NYARIS JADI KAMPUS UI

Mendengar nama Ciputat mungkin tidak asing lagi terutama bagi masyarakat yang bertempat tinggal di selatan Jakarta. Konon asal usul nama atau toponim dari Ciputat berasal dari kata Ci dan Putat . Ci yang berarti kali atau sungai (bahasa Sunda) serta Putat yakni nama sejenis pohon, yang dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan Planchonia valida. K. Heyne   dalam bukunya De Nuttige Planten van Nederlandsch-Indie , menyatakan bahwa   pohon Putat menghasilkan kayu dengan keawetan dan kekuatan yang cukup baik, banyak digunakan orang untuk berbagai keperluan. Kayu Putat yang dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 50 meter ini, berguna untuk bahan material bangunan, perabot rumah tangga dan sebagainya. Kembali ke istilah Ci dan Putat berdasar sedikit uraiannya diatas. Jika kata Ci dan Putat itu digabung artinya, maka dapat berarti sungai yang terdapat banyak pohon putat. Begitulah kira-kira artinya. Pada sekitar permulaan abad ini, Ciputat merupakan onderdistrict, atau sal...

POTRET SILAM JALAN POTLOT

Bisa jadi, anak jaman now tak kenal apa itu potlot . Jikalau anak jaman now itu merupakan salah seorang Slanker – sebutan untuk para penggemar berat grup musik Slank , maka jawabannya bisa lain. Mungkin yang dimaksudkannya dengan potlot itu adalah nama sebuah jalan. Bukan sejenis alat tulis yang terbuat dari kayu yang membulat dengan bahan grafit ditengahnya. Alias pensil. Ya, potlot dan pensil itu sami mawon artinya jika mengacu pada sebuah alat untuk menulis. Akan tetapi sekarang ini sebutan potlot jarang terdengar untuk menyebut salah satu jenis alat tulis. Potlot sebagai sebutan untuk nama sebuah jalan memang ada. Jalan Potlot namanya. Terletak di daerah Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Jika kita menyusuri jalan raya dari Patung Dirgantara Pancoran menuju ke arah Pasar Minggu, letak jalan tersebut tak jauh dari pertigaan lampu merah Kalibata. Jalan ini terkenal sebagai tempat berkumpul terutama dikalangan remaja Slanker, lantaran grup musik Slank ada disini...

MAYESTIK DI KEBAYORAN BARU: Nama Pasar atau Bioskop?

Tegongan Mestik. Begitulah orang-orang yang bertempat tinggal di daerah sekitar Kebayoran menyebutnya. Hingga akhir tahun 80an, sebutan tegongan mestik masih dikenal orang. Tegongan Mestik yang berarti sebuah jalan menikung yang mengarah ke kawasan yang bernama Mayestik di Kebayoran Baru. Lantaran lidah orang setempat yang sedikit keseleo, maka sebutan kata mayestik berubah jadi mestik. Lokasi jalan itu dahulunya di dekat pasar Kebayoran Lama dan tepat berada dibawah jembatan fly over . Jalanan tersebut sebelum dibangun fly over, merupakan simpul jalan yang menuju ke wilayah Kebayoran Baru. Jika orang-orang dari daerah sekitar Ciputat maupun Ciledug ingin menuju tempat yang disebut Mayestik atau ke wilayah Kebayoran Baru lainnya, mesti melalui Tegongan Mestik . Di jalan ini pula, terdapat standplaats oplet serta delman yang merupakan sarana angkutan umum pada waktu itu. Kendaraan jenis oplet melayani penumpang dari Ciputat, sedangkan delman memiliki rute dari daerah Ulujami. ...