KALIDERES DAN MOOKERVAART
Kalideres yang secara denotatif
diartikan sebagai sungai atau kali yang airnya mengalir dengan deras. Sungai
atau kali yang aliran airnya deras umumnya terdapat di dataran-dataran tinggi
pegunungan atau bagian hulu dari sungai.
Jika kita ingin menemukan Kalideres,
atau kali yang aliran airnya deras di wilayah Jakarta, usaha yang demikian
merupakan hal yang mustahil. Perkara yang demikian disebabkan oleh karena kondisi
geografis Jakarta yang terletak di dataran rendah. Tempat dimana sungai-sungai
yang mengalir bermuara di sebagian besar wilayah Jakarta.
Tapi, nanti dulu. Bukankah
di Jakarta ada nama tempat yang dikenal sebagai Kalideres? Dimana lokasi
tepatnya penanda
yang dinamakan
dengan Kalideres itu?
*****
Pada umumnya orang mengenal
nama Kalideres mengacu pada sebuah wilayah administratif Kecamatan di bagian
barat Jakarta atau nama sebuah terminal bis kota ‘Kalideres’. Terdapat 5 Kelurahan di wilayah Kecamatan
Kalideres ini, yakni Kelurahan Kamal, Tegal Alur, Pegadungan, Kalideres dan
Semanan.
Kecamatan Kalideres yang
memiliki luas kurang lebih 3.000 hektar dibatasi oleh beberapa daerah
administatif lain di sekitarnya. Kecamatan Penjaringan, Kosambi dan Kabupaten
Tangerang di utara. Pada bagian baratnya berbatasan dengan Kecamatan
Cengkareng. Kecamatan Batuceper, Tangerang di sebelah timur. Kecamatan
Cipondoh, Tangerang di bagian selatan.
Mengacu pada penamaan
terhadap Kalideres, terdapat penggabungan dua kata yakni kali dan deres. Kali berasal dari bahasa Jawa yang
berarti sungai serta deres atau deras yang bermakna aliran air yang
cepat. Dari penggabungan dua kata tersebut dapat diartikan Kalideres adalah
sungai yang memiliki aliran air yang deras atau cepat.
*****
Pengertian sungai pada
penamaan Kalideres sebetulnya tidaklah tepat. Kata ‘kali’ yang dimaksud
tersebut sebenarnya bukanlah sebuah sungai alami. ‘Kali’ yang disebutkan itu
sebetulnya adalah sungai buatan atau sejenis saluran air yang dalam istilah orang Belanda,
disebut dengan vaart, yang berarti
saluran air.
Selain vaart, ada lagi jenis-jenis sungai
buatan atau aliran air buatan - yang dibedakan berdasarkan lebar dan peruntukkannya
- yakni gracht (kanal), sloot (parit), slokkan (selokan). Bersandarkan tehadap kegunaan dan ukurannya
antara gracht (kanal) dan vaart (saluran) kurang lebihnya adalah
sama. Adapun sloot (parit) serta slokkan (selokan) secara ukuran relatif
sama, akan tetapi secara kegunaan parit pada masa lalu penggunaannya berkaitan
dengan bangunan benteng maupun untuk sarana pertahanan.
Jika kita berkendaraan
menuju daerah Tangerang dari arah Jakarta, di sepanjang sisi kiri Jalan Daan
Mogot akan terlihat adanya saluran air. Saluran air yang memiliki lebar lebih
dari 20 meter itu dikenal pula dengan sebutan Mookervaart. Penyebutan Mookervaart
untuk saluran air tersebut diambil dari nama seorang tuan tanah Belanda Vincent
van Moock yang mendapatkan izin dari pemerintah VOC kala itu untuk membangunnya.
Foto Rakit yang Terbuat dari Bambu Melintasi Mookervaart Tahun 1920an Sumber: http://www.tropenmuseum.nl/ |
Saluran Mookervaart yang menghubungkan daerah Batavia dan
Tangerang ini, mengalir dari sungai
Cisadane hingga Kali Angke dan dibuat selama tiga tahun yakni pada tahun 1682
hingga 1685. Pengerjaan saluran Mookervaart pada waktu direncanakan sebagai
sarana keperluan lalu lintas perahu yang menghubungkan Batavia dengan
daerah-daerah pinggiran.
Melalui perencanaan yang
dibuat sedemikian rupa, air yang mengalir di Mookervaart ini sangatlah deras. Lantaran air yang
mengalir bukan alang kepalang derasnya, lantas orang menyebutnya dengan Kalideres.
Setelah selesainya pengerjaan saluran Mookervaart maka
daerah pinggiran yang sebelumnya masih berupa hutan, lambat laun mulai
terbuka. Hingga kemudian terciptalah pemukiman baru serta lahan-lahan
perkebunan dan pertanian.
*****
Mookervaart yang
dahulunya ramai oleh lalu lintas perahu yang mengubungkan Batavia ke Tangerang,
kini telah sirna. Aliran airnya yang dahulu sangat deras, kini mengalir lambat.
Airnya tampak menghitam yang dimungkinkan oleh adanya pencemaran dari pabrik-pabrik
disepanjang Kalideres alias Mookervaart.
Semangat Pak, terimakasih informasinya 😀
BalasHapusTerimakasih mbak 🙏😊
HapusIni sumbernya dari mana pak? Apa ini berdasarkan keterangan ahli sejarah atau ada literatur? Terima kasih.
BalasHapusTentang sungai buatan atau kanal di Jakarta, ada penelitian pendahuluannya dlm bentuk skripsi dg judul "Kanal-kanal di Batavia Abad 17 dan 18: Sebuah Pendahuluan"
Hapusuntuk skripsi itu apakah ada pdf nyaa pak?
HapusNggak ada pdf-nya
Hapuscara mendapatkannya pak? apakah ada solusi?
HapusAda di perpustakaan Universitas Indonesia, Depok.
HapusTahun 1970 sampai i 1980 an ,air yg di mookervaart itu masih berwarna kekuningan dan mengalir ,seiring banyaknya industri yg dibangun dipinggir kali itulah mulai menghitam .sy lahir dijakarta
BalasHapusTerima kasih infonya
Hapusmohon bantuannya mau tanya muara sungai daerah jakarta barat di mana ya ?
BalasHapusDari 14 sungai yang mengalir melalui Jakarta, muaranya tidak ada di wilayah administratif Jakarta Barat.
Hapus