Langsung ke konten utama

Postingan

BATA DI KALIBATA

Kalibata terdiri dari dua suku kata kali dan bata. Secara definitif, kali atau sungai adalah aliran air yang memanjang yang mengalir dari hulu hingga ke hilir. Adapun bata atau biasa disebut dengan batu bata, merupakan salah satu jenis material bangunan pembuat dinding, dibuat dari tanah liat yang dibakar hingga berwarna kemerahan. Dari penggabungan dua kata itu, maka bisa berarti kali atau sungai yang pada pinggiran di sisi kiri dan kanannya diturap dengan batu bata. Demikian kurang lebihnya cerita yang dikisahkan orang-orang di kampung Kalibata, sekitar Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dari pengertian tentang kali atau sungai yang diturap dengan bata tersebut dapat pula diartikan secara lain. Kali yang pinggirannya diturap bata tersebut merupakan sebuah irigasi atau pengairan sawah. Jadi kesimpulannya asal usul nama kampung Kalibata di sekitar Jagakarsa berasal dari kali atau saluran irigasi. Kali yang merupakan saluran pengairan persawahan di pinggiran Jakarta di masa lalu t...

CIPUTAT YANG NYARIS JADI KAMPUS UI

Mendengar nama Ciputat mungkin tidak asing lagi terutama bagi masyarakat yang bertempat tinggal di selatan Jakarta. Konon asal usul nama atau toponim dari Ciputat berasal dari kata Ci dan Putat . Ci yang berarti kali atau sungai (bahasa Sunda) serta Putat yakni nama sejenis pohon, yang dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan Planchonia valida. K. Heyne   dalam bukunya De Nuttige Planten van Nederlandsch-Indie , menyatakan bahwa   pohon Putat menghasilkan kayu dengan keawetan dan kekuatan yang cukup baik, banyak digunakan orang untuk berbagai keperluan. Kayu Putat yang dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 50 meter ini, berguna untuk bahan material bangunan, perabot rumah tangga dan sebagainya. Kembali ke istilah Ci dan Putat berdasar sedikit uraiannya diatas. Jika kata Ci dan Putat itu digabung artinya, maka dapat berarti sungai yang terdapat banyak pohon putat. Begitulah kira-kira artinya. Pada sekitar permulaan abad ini, Ciputat merupakan onderdistrict, atau sal...

POTRET SILAM JALAN POTLOT

Bisa jadi, anak jaman now tak kenal apa itu potlot . Jikalau anak jaman now itu merupakan salah seorang Slanker – sebutan untuk para penggemar berat grup musik Slank , maka jawabannya bisa lain. Mungkin yang dimaksudkannya dengan potlot itu adalah nama sebuah jalan. Bukan sejenis alat tulis yang terbuat dari kayu yang membulat dengan bahan grafit ditengahnya. Alias pensil. Ya, potlot dan pensil itu sami mawon artinya jika mengacu pada sebuah alat untuk menulis. Akan tetapi sekarang ini sebutan potlot jarang terdengar untuk menyebut salah satu jenis alat tulis. Potlot sebagai sebutan untuk nama sebuah jalan memang ada. Jalan Potlot namanya. Terletak di daerah Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Jika kita menyusuri jalan raya dari Patung Dirgantara Pancoran menuju ke arah Pasar Minggu, letak jalan tersebut tak jauh dari pertigaan lampu merah Kalibata. Jalan ini terkenal sebagai tempat berkumpul terutama dikalangan remaja Slanker, lantaran grup musik Slank ada disini...

MAYESTIK DI KEBAYORAN BARU: Nama Pasar atau Bioskop?

Tegongan Mestik. Begitulah orang-orang yang bertempat tinggal di daerah sekitar Kebayoran menyebutnya. Hingga akhir tahun 80an, sebutan tegongan mestik masih dikenal orang. Tegongan Mestik yang berarti sebuah jalan menikung yang mengarah ke kawasan yang bernama Mayestik di Kebayoran Baru. Lantaran lidah orang setempat yang sedikit keseleo, maka sebutan kata mayestik berubah jadi mestik. Lokasi jalan itu dahulunya di dekat pasar Kebayoran Lama dan tepat berada dibawah jembatan fly over . Jalanan tersebut sebelum dibangun fly over, merupakan simpul jalan yang menuju ke wilayah Kebayoran Baru. Jika orang-orang dari daerah sekitar Ciputat maupun Ciledug ingin menuju tempat yang disebut Mayestik atau ke wilayah Kebayoran Baru lainnya, mesti melalui Tegongan Mestik . Di jalan ini pula, terdapat standplaats oplet serta delman yang merupakan sarana angkutan umum pada waktu itu. Kendaraan jenis oplet melayani penumpang dari Ciputat, sedangkan delman memiliki rute dari daerah Ulujami. ...

MAEN GUNDU YANG BIKIN LUPA WAKTU

Tiap daerah di Indonesia pada umumnya memiliki permainan rakyat. Kegiatan permainan itu dapat dianggap sebagai bagian dari folklor di masyarakat. Dikatakan sebagai bagian dari folklor, karena aturan permainannya yang disebarkan melalui tradisi lisan, terutama berlaku pada permainan rakyat yang dilakukan oleh anak-anak. Permainan yang dilakukan oleh anak-anak bisa dibedakan berdasarkan sifatnya yakni permainan untuk bermain ( play ) dan permainan untuk bertanding ( game ). Perbedaan antara kedua sifat permainan itu adalah untuk yang pertama semata-mata hanyalah untuk pengisi waktu senggang ataupun kesenangan. Adapun sifat permainan untuk bertanding umumnya dapat dicirikan berdasarkan sifat-sifat khusus, yakni terorganisasi, kompetisi, dimainkan oleh lebih dari dua orang untuk menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah, serta memiliki aturan yang disepakati para pesertanya. Lebih lanjut, dalam permainan untuk bertanding ( game ) tersebut, dapat dibagi lagi berdasarkan pe...

MANDI CUCI KAKUS

Dalam hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan. Selain kebutuhan utama tersebut ada urusan lain yang tak kalah pentingnya yakni persoalan buang hajat dan bersih-bersih atau mandi cuci kakus (MCK). Terkait dengan urusan itu, tiap rumah tangga haruslah menyediakan sarananya. Layaknya, penyediaan sarana MCK ditempatkan di bagian belakang halaman rumah. Adapun pembuatan sarana yang berupa sumur, jamban, selokan beserta tetek bengek lainnya yang berhubungan dengan kegiatan MCK, umumnya berbarengan dengan pembuatan rumah baru. ***** Menggali lubang sumur dan jamban tidak melibatkan tukang bangunan rumah. Orang yang melakukannya memang memiliki keahlian khususnya membuat sumur. Bukan cuma sekedar menggali lubang hingga kedalaman tertentu, akan tetapi harus dapat pula menentukan dimana letak sumber air berada. Menentukan letak sumber air dalam pembuatan sumur, bagi orang dahulu dilakukan dengan cara tradisional. Pak Mukri seorang mantan tukang gali sumur di dae...

SEDIKIT CERITA TENTANG JAGAKARSA

Jagakarsa merupakan sebuah wilayah administrasi setingkat kecamatan di selatan Jakarta. Kecamatan ini meliputi beberapa kelurahan, seperti Lenteng Agung, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Cipedak, Tanjung Barat serta Ciganjur.  Kondisi kawasan Jagakarsa sekarang ini cukup padat dengan rumah-rumah penduduk dan bangunan-bangunan untuk fasilitas umum. Namun demikian, secara umum kawasan Jagakarsa masih terlihat hijau dengan rerimbunan pepohonan ketimbang daerah-daerah lainnya di Jakarta. ***** Banyak orang yang belum mengetahui bahwasanya di daerah ini terdapat makam tokoh yang dianggap sebagai pendiri kampung Jagakarsa, yang berlokasi di Jalan Belimbing I. Tokoh tersebut yang dikenal sebagai Raden Jagakarsa, merupakan seorang panglima perang kerajaan Mataram Islam.  Kala itu, beliau turut serta berperang menghadapi Belanda di Batavia. Gagalnya pasukan Mataram mengalahkan pihak Belanda menyebabkan Raden Jagakarsa enggan kembali ke daerah asalnya di kerajaan Mataram. Dia da...