Pernahkah Anda iseng-iseng bertanya, mengapa ada sebuah wilayah di belahan barat Jakarta disebut dengan nama Tangki? Nama yang kedengarannya biasa saja ini ternyata menyimpan kisah unik tentang masa lalu. Cerita tentang kota dan pengelolaan air dalam kehidupan sehari-hari warganya.
Di kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terdapat sebuah
kelurahan bernama Tangki. Sebuah nama yang sekilas sederhana saja. Namun,
sebetulnya punya cerita yang menarik untuk ditelusuri. Nama ini bukan sekadar
penanda geografis dalam sebuah peta saja. Akan tetapi, memiliki jejak sejarah
yang merujuk pada peran penting wilayah tersebut sebagai tempat pengelolaan air
bagi masyarakat Batavia di masa lalu. Hingga pada akhirnya nama
"Tangki" melekat sebagai penanda suatu wilayah.
Asal Usul Kata "Tangki"
Kata "tangki" yang kita gunakan sehari-hari
itu ternyata serapan dari bahasa Inggris, yaitu "tank"? Jika
ditelusuri, ternyata, "tank" sendiri kemungkinan besar punya sumber
asalnya dari bahasa Portugis, "tanque", yang artinya wadah penahan
air. Jadi, secara sederhana, kata yang kita gunakan untuk menyebut wadah
penampung cairan ini punya jejak sejarah yang menarik dari bahasa lain,
khususnya Portugis.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada indikasi bahwa peran utama daerah yang kini
dikenal sebagai "Tangki" di masa lampau adalah sebagai lokasi
penampungan air. Dugaan ini didukung oleh tafsiran harfiah dari nama tersebut.
Selanjutnya mengarah pada kesimpulan, bahwa keberadaan wadah penyimpanan air
skala besar menjadi cikal bakal penamaan kawasan ini.
Hal tersebut di atas, dapat pula dikaitkan dengan
sistem pengelolaan air. Pada umumnya ada dua elemen penting dalam sistem
pengelolaan air, yakni pintu air dan bak penampung atau tangki. Dua bagian
utama ini menyatu dalam operasionalisasinya. Keduanya memegang peranan penting,
khususnya dalam konteks irigasi, mitigasi banjir, serta penyediaan air bersih.
Secara fungsional, keduanya saling melengkapi. Pintu
air bertindak sebagai pengatur aliran, mengendalikan volume dan waktu pelepasan
air, sementara bak penampung atau tangki berfungsi sebagai wadah penampungan.
Sinergi antara kedua komponen ini memastikan pengaturan, penyimpanan, dan
distribusi air dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Daerah Tangki dalam Catatan Tertulis Tempo Doeloe
Kampung yang sekarang dikenal sebagai kelurahan Tangki
ini ternyata sudah menunjukkan eksistensinya ratusan tahun yang lalu. Kalau
kita membaca peta-peta Batavia zaman baheula, nama kampung ini sempat
berubah-ubah. Di peta tahun 1860, tertulis Tankee. Lalu, di peta 1897, tertulis
sebagai Tangke. Nah, barulah di peta tahun 1931, nama yang kita kenal sekarang,
Tangki, muncul.
![]() |
Nama Daerah Tangke dalam Peta Tahun 1897 (Batavia en Omstreken, Topografische Dienst in Nederlandsche Indie) |
Selain nama "Tangki" yang tercantum pada
peta. Salah satu catatan tertulis lainnya, yang berkenaan dengan
"Tangki" ada pada Staatsblad van Nederlandsche-Indie No.3,
Tahun 1867, yang berkaitan dengan tata kelola kota Batavia khususnya pengaturan
pintu air. Dalam dokumen itu diuraikan tentang bagaimana hak memungut biaya ini
disewakan kepada publik, khususnya di pintu air Tangke, di areal sebelah timur
Molenvliet (sekarang Jalan Hayam Wuruk).
Aturan ini dibuat untuk mengelola transportasi air dan
perdagangan, dengan menentukan tarif yang jelas untuk berbagai jenis perahu dan
rakit. Misalnya, perahu bermuatan penuh dikenakan ongkos sebesar 10 sen,
sementara rakit bambu 20 sen. Ada juga ketentuan unik, seperti biaya ganda bagi
yang melintas di luar jam operasional normal, yang kemudian dibagi sebagai upah
tambahan bagi petugas. Layanan di luar jam kerja ini hanya diberikan atas
permintaan.
Aturan pemungutan biaya ini sangat ketat, mencakup kewajiban pembayaran di muka dengan tanda terima, penyelesaian sengketa oleh kepala daerah, dan pembebasan biaya untuk kapal atau rakit milik negara. Untuk menjamin transparansi, daftar tarif dan ketentuan penting lainnya, termasuk terjemahannya dalam bahasa Melayu dan Cina, wajib dipajang jelas di pintu air.
Ringkasnya, Tangki lebih dari sekadar nama sebuah wilayah administrasi kelurahan di Jakarta Barat; daerah Tangki adalah penanda sejarah yang mengisahkan perannya sebagai tempat pengelolaan air di Batavia. Dari asal kata "tangki" yang berarti wadah penampung air hingga bukti tertulis dalam peta dan Staatsblad, semua menyatakan eksistensi daerah ini di masa lalu.
Komentar
Posting Komentar