Langsung ke konten utama

JALAN PINTAS DJAKARTA BY-PASS

Jalan Jenderal Ahmad Yani: Jalan raya utama di Jakarta Timur ini punya kisah lebih dari sekadar hilir mudiknya kendaraan bermotor. Pernahkah Anda berpikir bahwa jalan ini adalah saksi mati yang ‘bercerita’ mengenai perencanaan Indonesia menyambut Asian Games 1962 dan wujud kerjasama negara-negara lain dengan Indonesia?

Jalan raya di Jakarta Timur ini bukan cuma semata-mata jalanan biasa, tapi bagian dari “Djakarta By-Pass” yang legendaris. Bergabung dengan Jalan D.I Panjaitan dan Jalan Yos Sudarso, jalan ini menjadi sangat vital. Jalan-jalan tersebut merupakan akses penting yang menghubungkan berbagai sudut kota di Jakarta. 


Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jakarta Timur (Dok. Pribadi)


Djakarta By-Pass dan Asian Games 1962

Diresmikan pada tanggal 21 Oktober 1963, "Djakarta By-Pass" adalah salah satu proyek infrastruktur vital yang mengubah wajah Jakarta. Dengan panjang membentang sekitar 27 kilometer, jalan ini menghubungkan dua titik strategis: Cililitan di sebelah selatan hingga Tanjung Priok di utara.

Djakarta By-pass ini dirancang dan dipersiapkan untuk menekan tingkat kemacetan di pusat kota dan memperlancar arus barang dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Dalam perancangannya, jalan ini melintasi sembilan kecamatan di Jakarta Timur, yaitu Cempaka Putih Timur, Rawasari, Pisangan Baru, Kayu Putih, Rawamangun, Utan Kayu Selatan, Utan Kayu Utara, Kayumanis, dan Pisangan Timur. Keberadaannya kala itu menjadi semacam jalan keluar yang ampuh untuk mobilitas dan logistik ibu kota yang terus berkembang.


Presiden Soekarno Meresmikan Jalan Djakarta By-pass 1963


Tak heran jika jalanan ini disebut urat nadi transportasi yang vital, menghubungkan banyak komunitas dan bikin pergerakan barang serta orang jadi lebih mudah dan lancar.

Namun demikian, ada suatu hal lain yang patut diketahui, yakni bahwa pembangunan Djakarta By-Pass tersebut punya tujuan ganda. Selain untuk melancarkan arus transportasi dari Pelabuhan Tanjung Priok ke selatan Jakarta (lewat Cililitan), jalan ini juga jadi bagian penting dari persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 1962. Infrastruktur ini betul-betul menjadi penopang kesiapan kota Jakarta dalam menyambut pesta olahraga terbesar se-Asia kala itu.


Campur Tangan Negara Lain untuk Pembangunan Indonesia

Terkait dengan perihal Asian Games 1962, pembangunan kompleks Gelora Senayan dan berbagai fasilitas pendukungnya itu dapat bantuan dari Uni Sovyet (kini Rusia) dan Jepang. Tapi, Presiden Soekarno punya pandangan yang lebih jauh ke depan. Beliau amat menginginkan untuk melibatkan pihak Amerika Serikat buat pembangunan berkelanjutan di Indonesia.


Presiden Soekarno Memberikan Arahan dalam Perencanaan
Pembangunan Djakarta By-pass (Merdeka, 1962)


Gayung pun bersambut, tawaran uluran tangan datang dari sebuah negeri nun jauh di sana. Amerika Serikat menyatakan kesanggupannya untuk turut serta dalam proyek pembangunan infrastruktur ambisius di Jakarta. Keterlibatan mereka dalam hal tersebut tidak tanggung-tanggung, meliputi dua proyek penting. Pembangunan Jembatan Semanggi yang ikonik dan sebuah jalan baru yang menghubungkan Cawang sampai Tanjung Priok. Nah, jalan baru inilah yang kemudian kita kenal dengan nama legendaris: Djakarta By-pass.

 

Kerjasama itu jadi bukti nyata kemajuan infrastruktur di Indonesia, sekaligus menunjukkan dukungan internasional yang semakin besar buat negara kita. Bagaimana, jadi makin tahu kan betapa pentingnya Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Djakarta By-pass ini dalam sejarah pembangunan kota Jakarta. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATA DAN ISTILAH BETAWI PINGGIR (Bagian Pertama A - G)

  Dalam rangka melafalkan tulisan dengan benar, pada daftar kata dan istilah dibawah ini, penulisannya menggunakan tanda diakritik. Tanda diakritik adalah tanda tambahan pada huruf yang mengubah nilai fonetis huruf tersebut. Sebagai contoh adalah huruf vokal e. Dalam huruf e disini dibedakan antara e pepet dan e taling . Pada e pepet tanpa ditandai apa-apa, sedangkan e taling ditandai dengan sebuah garis miring ke kiri ( grave ) è. Adapun contoh bentuk pelafalannya sebagai berikut: e pepet : g e rah, s e rah t e rima e taling: m è rah, ikan l è l è   A Abing                                        habis Aer                            ...

KISAH RAMBUTAN RAPI'AH

Semua penduduk Jakarta atau khususnya Jakarta Selatan pastilah mengenal yang namanya buah rambutan. Akan tetapi tahukah mereka, bahwasanya pu’un dan buah rambutan dijadikan lambang dari kota administrasi Jakarta Selatan. Kalo kagak percaya coba aja longok ke depan  gedong  kantor walikota Jakarta Selatan di jalan Prapanca Raya, Kebayoran Baru. Di depan gedung tersebut kita bisa lihat ada gambar burung nangkring  diatas buah rambutan. Menurut isi Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1422/1997, gambar burung yang terdapat pada lambang kota Jakarta Selatan itu adalah burung gelatik, sedangkan jenis rambutannya ialah rambutan rapiah. Surat Keputusan yang dikeluarkan pada tahun 1997 tersebut merupakan sebuah penetapan terhadap lambang Kota Administratif Jakarta Selatan. Lambang tersebut memiliki bentuk perisai lima. Di dalam perisai  terdapat gambar fauna dan flora khas dari Jakarta Selatan. Burung Gelatik diambil sebagai mewakili faunanya, sedangkan untuk...

KATA DAN ISTILAH BETAWI PINGGIR (Bagian Kedua H - N)

  Dalam rangka melafalkan tulisan dengan benar, pada daftar kata dan istilah dibawah ini, penulisannya menggunakan tanda diakritik. Tanda diakritik adalah tanda tambahan pada huruf yang mengubah nilai fonetis huruf tersebut. Sebagai contoh adalah huruf vokal e. Dalam huruf e disini dibedakan antara e pepet dan e taling . Pada e pepet tanpa ditandai apa-apa, sedangkan e taling ditandai dengan sebuah garis miring ke kiri ( grave ) è. Adapun contoh bentuk pelafalannya sebagai berikut: e pepet : g e rah, s e rah t e rima e taling: m è rah, ikan l è l è   H Habeg                                      menghabiskan makanan secara lahap   I Ikan ayam                       ...