PEMAKAMAN UMUM JADI MUSEUM


Bersebelahan dengan gedung Walikota Jakarta Pusat terdapat Museum Taman Prasasti. Memasuki kawasan museum yang lebih menyerupai taman ini suasana terasa sepi adem ayem. Kontras dengan hiruk pikuk lalu lalang kendaraan di luarnya.

Diantara pohon besar nan rindang, hamparan rerumputan hijau, serta semak bunga bermekaran. Terpancang bertebaran batu nisan berlambang keluarga berikut patung-patung, salib marmer hingga menara gotik mungil.  

Dari sekian banyak sebaran prasasti dan nisan, di salah satu sudut lahan museum taman ini berdiri tegak sebuah patung berbahan batu. Patung malaikat bersayap dengan prasasti nisan seorang tokoh aktivis mahasiswa yang sohor era tahun ’66. Prasasti itu bertulisan

SOE HOK GIE

17 Desember 1942

16 Desember 1969

Nobody knows the troubles I see

Nobody knows my Sorrow.

 

Nisan Makam Soe Hok Gie di Museum Taman Prasasti

Sebelum dialihfungsikan menjadi museum, lahan yang ada di kawasan Kebon Jahe ini merupakan tempat pemakaman umum tempo doeloe. Orang Belanda menyebutnya Kerkhoflaan atau Kebon Jahe Kober sebutan bagi orang pribumi.

****

Berawal dari pemakaman di sekitar De Nieuwe Hollandsche Kerk Batavia yang kini merupakan gedung Museum Wayang di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Di lokasi tersebut pada suatu ketika tidak dapat lagi menampung jenazah yang akan dikubur. Lahan pemakaman terlalu sempit. Salah satu sebab makin banyaknya orang dikubur karena adanya wabah penyakit diare yang menimpa Batavia kala itu.

 

Kerkhoflaan dan Kebon Jahe Peta Tahun 1897 (Batavia en Omstreken, Topografische Dienst in Nederlandsche-Indie)

Menyikapi permasalahan tersebut pemerintah kolonial Belanda saat itu memutuskan untuk mencari lahan pemakaman yang baru. Lokasi dimana lahan untuk pemakaman umum yang baru itu terletak di kawasan Kebon Jahe. Adalah Jeremias van Riemsdijk, yang dikenal sebagai tuan tanah sekaligus Gubernur Jenderal Batavia 1775-1777 menghibahkan sebagian tanahnya untuk keperluan tersebut.

 

Kerkhof atau Kuburan Belanda di Kebon Jahe Tahun 1860 (Sumber: KITLV)

Pemakaman baru yang awalnya memiliki lahan seluas 5,5 hektar tersebut dikenal dengan sebutan Kerkhoff Laan atau Kebon Jahe Kober. Secara resmi tempat pemakaman umum ini digunakan pada 28 September 1795.

Sejak tahun 1977 lahan pemakaman yang telah berusia ratusan tahun ini ditutup. Dan kini telah bermetamofosis alias beralih fungsinya menjadi museum, yang dikenal dengan nama Museum Taman Prasasti.

 

Komentar

Postingan Populer