Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

MANDOR: Dari Jejak Kata, Kampung dan Jalan di Jakarta Berbicara

Siapa yang tak mengenal kata mandor ? Seseorang yang memiliki sebutan mandor ini acapkali dapat kita temukan di mana-mana. Mulai dari pengerjaan sebuah proyek pembangunan, perkebunan yang luas, hingga sibuknya aktivitas pabrik. Tapi pernahkah Anda bertanya, dari mana asal-usul kata mandor . Dan apa hubungannya dengan nama-nama tempat atau jalan di Jakarta, yang menggunakan kata mandor ? Asal-Usul Kata "Mandor" Ternyata, kata mandor itu bukan asli bahasa Indonesia. Kata mandor merupakan serapan dari bahasa Portugis, yaitu "mandador". Bangsa Portugis, yang dulunya punya pengaruh besar di Nusantara, membawa serta bahasanya seiring dengan perdagangan dan kolonisasi. "Mandador" dalam bahasa Portugis berarti "orang yang memberi perintah" atau "pengawas". Kemungkinan besar, kata ini masuk ke perbendaharaan bahasa kita saat zaman penjajahan di masa lalu. Seiring berjalannya waktu, perlahan-lahan berubah menjadi kata "mandor" ...

OPLET: Angkutan Legendaris Jakarta yang Bikin Kangen

Berjalan tersendat diantara sedan-sedan licin mengkilat Dengan warna pucat Dan badan penuh cacat sedikit berkarat Hai oplet tua dengan bapak supir tua Cari penumpang dipinggiran ibu kota Sainganmu mikrolet bajaj dan bis kota Kini kau tersingkirkan oleh mereka   Bagai kutu jalanan Ditengah tengah kota metropolitan Cari muatan untuk nguber setoran Sisanya buat makan   Hai oplet tua dengan bapak supir tua Cari penumpang dipinggiran ibu kota Sainganmu mikrolet bajaj dan bis kota Kini kau tersingkirkan oleh mereka   Berjalan zig zag ngebut Ga perduli walau mobil sudah butut Suara bising ribut Yang keluar dari knalpot mu bagai kentut   Hai oplet tua dengan bapak supir tua Cari penumpang dipinggiran ibu kota Sainganmu mikrolet bajaj dan bis kota Kini kau tersingkirkan oleh mereka   Oh bapak tua Pemilik oplet tua Tunggu nanti di tahun dua ribu satu Mungkin mobilmu jadi barang Antik yang harganya selangit ...

PEMAKAMAN DI KAMPUNG KANDANG, JAGAKARSA: Jejak Bisu Tragedi Bintaro

Jagakarsa bukan hanya menyimpan cerita kehidupan, tapi juga duka kematian yang mendalam. Di sana, di salah satu blok pemakaman umum Kampung Kandang berjejer barisan nisan tanpa nama. Terbaring fragmen kelam sejarah transportasi Indonesia: korban tak dikenal Tragedi Bintaro. Gerbang tinggi bercat warna merah Tempat Pemakaman Umum Kampung Kandang seolah menyambut para peziarah. Seakan-akan membisikkan riwayat yang terpahat pada nisan-nisan di dalamnya. Di bawah rerimbunan pepohonan yang membuat teduh, hamparan ‘rumah abadi’ itu terasa senyap. Namun menyisipkan jejak haru yang tak lekang oleh waktu. Di salah satu sudut sebelah utara blok pemakaman, berderet-deret dua puluh enam makam dengan nisan tak bernama. Meski terasa sunyi, ada kisah kelam dibaliknya. Kisah tentang peristiwa kecelakaan kereta api di Bintaro, puluhan tahun yang lalu. Makam Korban Tak Dikenal di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa (Dok. Pribadi)   Tragedi Kecelakaan Kereta Api Bintaro 1987 Waktu itu pukul 7 pagi p...

TEBET KINI, DULU SUNYI, KISAH LAMA YANG TERSEMBUNYI

Siapa yang menyangka, dibalik semarak kafe dan co-working space kekinian di Tebet, tersimpan kisah mengejutkan tentang masa lalunya yang jauh dari kata “modern”. Nama kawasan Tebet yang kini ramai dan padat, mengandung kisah menarik mengenai asal-usulnya? Dari berbagai sumber dan penelusuran, nama Tebet diperkirakan berakar dari kata tabet dalam Bahasa Sunda, yang berarti rawa. Memang di masa lalu, terutama di musim hujan, wilayah Tebet kerap menjadi rawa. Gejala tersebut bahkan masih muncul pada sekitar tahun 1950an. Namun, seiring dengan perpindahan penduduk dari Senayan, suasana di Tebet pun berubah drastis. Rawa-rawa itu berganti menjadi permukiman yang kini kita kenal. Tebet: Dari Tebat, Empang, hingga Kolam Dalam kamus Bahasa Betawi, kata tebet , diartikan sebagai tebat atau empang. Perubahan bunyi dari ta menjadi te di awal kata memang sering terjadi dalam Bahasa Betawi, seperti contoh tarawe menjadi terawe. Bukan cuma itu, dalam bahasa Melayu, kita juga menemukan ka...

JALAN DESA PUTRA: Lebih dari Sekadar Aspal di Srengseng Sawah

Pernahkah Anda menggambarkan seruas jalan yang bukan cuma aspal berdebu, tapi juga saksi bisu ribuan senyum dan harapan? Di tengah riuhnya kesibukan Jakarta Selatan, persisnya di kawasan kelurahan Srengseng Sawah, tersembunyi sebuah oase: Jalan Desa Putra. Jalan Desa Putra di Srengseng Sawah Sepanjang jalan kurang lebih satu kilometer ini, Anda tak hanya menemukan deretan hunian penduduk, toko kecil, dan tempat-tempat usaha yang ramai, tapi juga merasakan denyut kehidupan yang hangat. Jalan ini adalah urat nadi, penjalin antarwarga, dan pentas keseharian hidup yang penuh cerita. Setiap langkah di jalan ini bagaikan membawa kita menyelami kisah yang berkenaan dengan sebuah nama yang jauh lebih besar dari sekadar jalan biasa. Setiap hari, banyak warga yang hilir mudik lewat sini, entah itu berangkat ke kantor, ke sekolah, atau sekadar jalan-jalan. Anak-anak asyik bermain di sekitarnya, dan keluarga sering jalan santai bareng, menciptakan suasana yang ramah dan hangat. Jadi, Jalan Des...

PEMUKIMAN UNTUK RAKYAT: Pembangunan Grogol di Era 1950an

Tahun 1950-an di Grogol? Jangan membayangkan ramainya suasana seperti sekarang ini. Dahulu, di kawasan sini ada riwayat tentang bagaimana rakyat yang bersahaja bisa punya rumah. Gimana ceritanya? Yuk, kita tilik sedikit kisah di balik pemukiman atau perumahan rakyat Grogol tahun 1950-an. Rencana Membangun Pemukiman Baru Tahukah Anda bahwa jauh sebelum Grogol di barat Jakarta, menjadi seperti sekarang, kawasan ini menyimpan kisah menarik bagaimana Jakarta menata dirinya tempo doeloe . Sewaktu itu pasca kemerdekaan Republik, di tengah pesatnya pertumbuhan penduduk dan munculnya onwettige occupatie alias permukiman “liar”, pemerintah kotapraja Jakarta punya rencana besar. Pemerintah Jakarta kala itu tidak hanya ingin menertibkan penduduk yang mendiami permukiman liar, akan teapi juga membangun sebuah perkampungan baru di Grogol. Selain untuk mengatasi masalah permukiman liar, pembangunan perumahan baru tersebut juga memiliki misi yang lebih luas. Proyek tersebut juga menyediakan huni...

MENYUSURI JEJAK PONDOK PINANG: Dari Pohon Pinang hingga Perajin Furnitur Tersohor

  Jika Pondok Pinang bisa berbicara, ia pasti akan menuturkan kisah-kisah tak disangka: dari mana nama "Pinang" persisnya berasal, hingga bagaimana sebuah industri furnitur yang kesohor bisa muncul dari geliat aktivitas sederhana masyarakatnya di masa lampau. Siapa yang menyangka. Di balik riuh rendahnya kendaraan bermotor dan kondisi zaman kekinian di Pondok Pinang - salah satu kelurahan di Jakarta Selatan hari ini, tersimpan segudang kisah masa lampau. Yang boleh jadi, tak banyak warga Jakarta tahu. Kawasan yang sekarang penuh sesak dengan bangunan usaha dan perumahan ini, dulunya adalah sentra perajin furnitur yang kesohor seantero Jakarta yang tempo doeloe disebut Batavia. Kini, jejak-jejak kejayaannya hanya bisa kita telusuri dari sisa-sisanya yang masih bertahan. Asal-Usul Nama "Pondok Pinang": Antara Buah dan Kemenangan Nama Pondok Pinang itu sendiri menyimpan cerita yang unik. Ada dua versi yang beredar, keduanya sama-sama memikat. Versi pertama menye...