DI JAKARTA "BENTOR" NYARIS TERSOHOR

 

Becak bermotor alias bentor. Sejenis kendaraan yang bentuknya perpaduan antara becak dengan motor roda dua sebagai tenaga penggeraknya. Becak motor sebagai salah satu jenis alat transportasi amat populer di wilayah bagian utara Sumatera. Lebih khususnya lagi di kota Medan.

Tahukah Anda bahwa becak bermotor alias bentor pernah ada di Jakarta?

 

Usaha Menghapus Becak Genjot 

Berawal dari pidato Presiden Soekarno tahun 1962 yang bertepatan pada ulang tahun ke-435 Kota Jakarta. Dalam pidatonya tersebut beliau menghimbau kepada pemerintah kota untuk menghapuskan becak dari jalanan Jakarta:

“…Betjak, dat is je reinste exploitation de l’home par l’homme : manusia dihisap oleh manusia lain. Sang pemilik betjak menghisap keringatnja pemuda pengendara betjak itu, mendjadi satu hal jang benar2 menghina – bukan sadja kepada pemuda2 jang mendjalankan betjak itu, tetapi pada hakikatnja penghinaan djuga kepada seluruh bangsa Indonesia. Tjarilah djalan penghidupan jang lain. Tentang hal mentjari hidup, banjak djalan, seribu satu djalan. Bisa djual pisang goreng, bisa djual katjang goreng, bisa mendjadi katakanlah,  kuli, bisa mendjadi tukang sapu djalan. Mendjadi tukang pisang goreng, mendjadi tukang djual rokok dll. itu mempunjai harkat kedudukan djiwa jang tinggi......

Tukang betjak bukan orang2 jang makan barang jang tidak halal bukan, sama sekali bukan. Saudara mendapat seratus rupiah satu hari itu dengan mendjual saudara punja keringat dari pagi sampai djauh malam. Saudara ngaboseh betjak saudara itu sampai merengkel saudara punja kaki, sampai saudara2 boleh dikatakan berpenjakitan oleh karena kerdja keras ini. Tetapi ingat, sekali lagi ingat, ada satu hal jang kurang menjenangkan kepada bangsa saudara. Saudara adalah objek daripada exploitation de l’homme para l’homme! Saudara mendjual sebenarnja, saudara punja harkat kepada bukan sadja keuntungan diri sendiri tetapi kepada keuntungan orang lain.

Maka oleh karena itu saja minta kepada Kotapradja Djakarta tjobalah, tjoba ichtiarkan sekeras-keranja agar supaja noda di Djakarta ini bisa hilang dengan tjara jang selekas-lekasnja. Demikian antara lain instruksi Presiden. Djakarta dan djuga seluruh Indonesia harus bersih dari betjak, apalagi betjak jang ,,digendjot” langsung dengan tenaga manusia.

 

Becak Bermotor Model Zijspan

Menindaklanjuti hal itu pemerintah kota lalu melakukan kerjasama dengan Yayasan Motor serta Departemen Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata. Kerjasama kala itu mencari alternatif pengganti becak yang digenjot manusia. 

Dari usaha tersebut, oleh pihak pemerintah kota telah ditetapkan satu jenis tipe becak bermotor yang akan diujicobakan di jalanan Jakarta. Jenis becak bermotor yang ditetapkan ialah model zijspan atau sidecar.  Becak bermotor model zijspan merupakan becak biasa namun pengemudinya menggunakan motor roda dua, yang posisi duduknya disamping. 

 

Becak Bermotor di Jakarta Tahun 1963 (Foto: Mingguan Djaja)

Pada ujicoba itu motor yang dipergunakan ialah dari jenis sepeda kumbang. Tak banyak perubahan pada bentuk dan ukuran becak bermotor ini. Lebarnya 75 cm dan panjang 150 cm. Memiliki daya angkut 3 orang termasuk pengemudi serta kecepatan laju 15 hingga 20 kilometer per jam.

Sebagai salah satu moda angkutan umum becak modifikasi ini dapat beroperasi sampai ke jalan atau gang-gang sempit di lingkungan penduduk. Selain lebih efisien dalam menghantarkan penumpang hingga ke depan rumah, ketimbang alat angkutan lainnya seperti bus misalnya. Penumpang becak bermotor ini juga lebih aman daripada becak konvensional. Dengan posisi penumpang yang berada di samping membuatnya lebih terjaga dari aspek keamanan.

 

 

 

 

Komentar

Postingan Populer