PAL: Penanda Jalan dan Toponim Daerah di Jakarta
Kata pal berasal dari bahasa Belanda yakni paal yang
berarti tiang, patok, atau tonggak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pal dimaknai sebagai tonggak batu
sebagai tanda jarak, antara tonggak satu dengan tonggak lainnya yang berjarak
1,5 km.
Namun
demikian, sebutan dari kata pal, bagi
masyarakat Jakarta khususnya, lebih sering mengaitkannya dengan penamaan suatu
daerah atau jalan. Tersebutlah nama-nama daerah atau jalan, seperti misalnya Pal Merah, Pal Putih, Pal Batu, Pal Tujuh,
Pal Meriam.
Pembaca bisa
mengartikannya sendiri bukan? Dari nama-nama daerah atau jalan yang diawali
dengan kata pal itu, Pal Merah dan Pal Putih bisa diartikan sebagai patok atau tonggak yang berwarna
merah dan berwarna putih. Pal Batu
merupakan patok yang terbuat dari bahan batu. Pal Tujuh merupakan patok atau pal ke-7 dari deretan patok atau
tonggak jalan yang menuju ke Bogor. Terakhir, konon dipercaya bahwa sebuah meriam
dijadikan sebagai patok atau tonggak sebagai penanda jalan, yang kini dikenal
sebagai nama wilayah yaitu Pal Meriam.
Palmerah yang Menjadi Nama Daerah dan Stasiun Kereta Api di Jakarta |
Pal di Masa Lalu
Pal dalam
bahasa Belanda, paal, sedangkan
bahasa Inggris, milestone. Merupakan
suatu rangkaian tonggak atau patok terpasang di pinggiran jalan. Maksudnya
penempatan rangkaian pal atau patok itu untuk menunjukkan seberapa jauh suatu
ruas jalan telah dilalui. Singkatnya, deretan pal yang ditempatkan di pinggiran
jalan menjadi semacam pemandu bagi para pemakai jalan.
Di daerah
Batavia dan sekitarnya penggunaan pal untuk menandakan jarak atau batas antar
daerah telah lama ada. Dalam buku Beschrijving
der Nederlandsche Bezittingen in Oost-Indie yang terbit tahun 1849,
digambarkan tentang keberadaan pal di pinggiran jalan. Batas wilayah antara
Batavia dan Buitenzorg atau Bogor misalnya, ditandai oleh sebuah pal ke-19.
De wegen in deze residentie zijn onder drie klassen gerangsichkt en
worden over het algemeen voortreffelijk in stand gehonden. De groote weg loopt
in deze residentie van Tjikandi eenigzins kronkelende naar Tangerang, vandaar
omtrent in eene regte lijn langs de Mookervaart naar Batavia; voorts over
Weltevreden, Meester Cornelis en de particuliere landerijen Tandjong-oost,
Tjimangis en Tjibinong naar Buitenzorg. Van Batavia loopt hij westwaarts naar
Bantam, en zuidwaarts naar Buitenzorg. Hij loopt zuidelijk tot aan den 19de
merkpaal, makende aldaar de grensscheiding tusschen Batavia en de residentie
Buitenzorg uit.
Di residen
Batavia terdapat jalan-jalan yang dianggap kondisi umumnya sangat terawat. Di
wilayah Tjikandi terdapat jalan yang cukup lebar. Ruas jalan ini agak berliku
menuju ke arah Tangerang, di sekitar ruas jalan ini pula tampak mengalir kanal
Mookervaart yang membentang lurus ke arah Batavia; Selanjutnya ada jalan yang
ada di Weltevreden, Meester Cornelis dan tanah partikelir Tandjong-Oost,
Tjimangis dan Tjibinong ke arah Buitenzorg. Serta ada ruas jalan dari Batavia mengarah
ke barat menuju Bantam dan selatan ke arah Buitenzorg. Jalan yang menghubungkan
Batavia dan Buitenzorg (Bogor) terdapat pal ke-19 yang merupakan batas kedua
wilayah tersebut.
Berkaitan
dengan hal yang sama dalam Staatblad van Nederlandsch-Indie No. 212 Tahun 1898,
dikeluarkan semacam maklumat untuk menyatakan suatu ruas jalan dianggap
memiliki keadaan yang baik di daerah selatan Batavia. Ruas jalan yang
dinyatakan dalam kategori baik tersebut ditandai mulai dari pal 7 hingga ke Kebayoran.
Pal Tujuh
Dari dua
keterangan tertulis di atas muncul pertanyaan. Dimanakah posisi pal 7 dan pal
19?
Untuk mencari
dan mendapatkan bentuk asli dari kedua patok atau pal tersebut kiranya
mustahil. Hal demikian disebabkan perubahan terhadap lingkungan dan ruas jalan
dimana pal itu berada. Tak ditemukannya kedua pal dimaksud kemungkinan besar akibat
rusak ataupun terbongkar akibat pelebaran jalan.
Namun,
memperkirakan lokasi dimana Pal 7 dan Pal 19 tersebut dapat ditelusuri melalui
nama tempat serta jarak. Di seputar wilayah Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran
Lama, diketahui ada nama tempat maupun jalan yang disebut dengan Pal Tujuh.
Boleh jadi, penamaan terhadap daerah tersebut berkaitan dengan patok atau pal
yang termuat dalam Staatblad van
Nederlandsch-Indie No.212 tahun 1889, dan dibuat oleh Orang Blanda tempo doeloe.
Diatas telah
disebutkan bahwasanya ukuran 1 pal sama dengan 1,5 kilometer. Jika kita
menghitung antara Pal 7 dan Pal 19 diperoleh hitungan jarak sekitar 20
kilometer. Dari perhitungan ini besar dugaan bila Pal 19 ada di sekitar wilayah
Ciputat. Jika diukur ke dalam peta jaman sekarang, jarak sekitar 20 kilometer
itu bisa dianggap merupakan jarak antara daerah Grogol Utara (Pal 7) hingga
Ciputat.
Komentar
Posting Komentar