14 GUBERNUR JENDERAL HINDIA BELANDA DI MANGGARAI
Sekitar tahun 1918 Staatspooren Tremwegen (SS) yang merupakan cikal bakal
perusahaan kereta api, membangun stasiun Manggarai berikut fasilitas
pendukungnya. Salah satu dari fasilitas tersebut adalah membangun komplek perumahan
yang diperuntukkan bagi para karyawan. Komplek perumahan yang terletak di
Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan ini selain terdapat bangunan-bangunan
rumah, sekolah, taman, terdapat pula fasilitas berupa ruas-ruas jalan. Menariknya
adalah ada 14 nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang dijadikan nama pada
ruas-ruas jalan di dalam komplek perumahan ini.
****
Stasiun Kereta Api Manggarai, Jakarta Selatan |
Tempat
dimana stasiun Manggarai berada dilingkungi oleh rumah-rumah penduduk maupun
komplek rumah dinas perkeretaapian. Saat ini lingkungan perumahan yang masih
rindang oleh rerimbunan pohon di pinggiran jalan tersebut tampak sesak dan
kotor. Akan tetapi dibalik kesan kumuh itu masih terlihat citra unik dari
deretan rumah-rumah bergaya tempo doeloe.
Rumah-rumah di kawasan dekat stasiun Manggarai
itu hampir seluruhnya masih menampilkan wujud aslinya. Secara umum rumah-rumah tersebut berbentuk
geometris persegi empat. Bentuk-bentuk geometris ini juga diterapkan pada
bagian atau komponen rumah seperti atap, pintu, jendela, serta lubang angin.
Ciri khas inilah yang merupakan corak arsitektur art deco yang berkembang sekitar awal abad 20.
Jika
kita melihat peta-peta masa lampau, Plattegrond
van Batavia yang terbit tahun 1940an misalnya, dalam komplek perumahan
karyawan kereta api peninggalan Belanda ini terdapat semacam alun-alun. Hal itu
ditandai dengan adanya nama jalan yang tertulis jalan Aloon-aloon Noord, West, Zuid dan Oost. Dari penamaan tersebut, nampaknya kawasan ini dijadikan sebagai
pusat dari komplek pemukiman. Kini lokasi yang bisa dianggap sebagai alun-alun
dari kawasan perumahan ini adalah tanah lapang yang cukup luas. Adapun nama
jalan yang disebut dengan Aloon-aloon
Noord berganti menjadi Jalan Manggarai 7.
Rumah yang Terdapat di Reaelstraat, Kini Jalan Manggarai Utara 5 |
Seperti
yang disebutkan pada paragraf awal tulisan, dalam kawasan perumahan ini
terdapat ruas-ruas jalan yang menggunakan nama gubernur jenderal Hindia
Belanda. Penggunaan nama-nama jalan tersebut dapat ditemukan pada peta-peta
lama.
Adapun
nama-nama jalan itu ialah Altingstraat,
Bothstraat, Brouwerstraat, Carpentierstraat, van Diemenstraat, van Goensstraat,
van Imhoffstraat, van der Lijnstraat, Maetsuijkerstraat, Reaelstraat,
Reijnstraat, van Riemsdijkstraat, Speckstraat, dan Speelmanstraat. Ke-empat belas nama jalan ini berasal dari
nama-nama gubernur jenderal Hindia Belanda, yakni Willem Arnold Alting, Pieter
Both, Hendrik Brouwer, Pieter de Carpentier, Antonio van Diemen, Rijcklof van
Goens, Gustaaf Willem Baron van Imhoff, Cornelis van der Lijn, Joan
Maetsuijker, Laurens Reael, Gerard Reijnst, Jeremias van Riemsdijk, Jacques
Speck, dan Cornelis Speelman.
****
Jaman
telah berubah. Semangat untuk menghapuskan kenangan tentang kekuasaan penjajah
di tanah air khususnya Jakarta, berimbas pula terhadap penggantian nama jalan
berbahasa Belanda. Kini ruas-ruas jalan yang menggunakan nama gubernur jenderal
Hindia Belanda itu pun telah dirubah.
Berikut
adalah nama jalan lama yang menggunakan nama gubernur Jenderal Hindia Belanda
dan nama penggantinya: Altingstraat (kini
Jalan Manggarai Selatan 6); Bothstraat
(kini Jalan Manggarai Utara 3); Brouwerstraat
(kini Jalan Manggarai Utara 6); Carpentierstraat
(kini Jalan Manggarai Utara 8); van
Diemenstraat (kini Jalan Manggarai Utara 10); van Goensstraat (kini Jalan Manggarai Selatan 1); van Imhoffstraat (kini Jalan Manggarai
Selatan 4); van der Lijnstraat (kini
Jalan Manggarai 7); Maetsuijkerstraat
(kini Jalan Manggarai Selatan); Reaelstraat
(kini Jalan Manggarai Utara 5); Reinjstraat
(kini Jalan Manggarai Utara 4); van
Riemsdijkstraat (kini Jalan Manggarai Selatan 3); Speckstraat (kini Jalan Manggarai Utara 6); dan Speelmanstraat (kini Jalan Manggarai
Selatan 3).
Komentar
Posting Komentar