Langsung ke konten utama

GELORA DI JAKARTA DAN KAMPUNG YANG SIRNA

 

Menyebut arti kata “gelora”, kita akan langsung memaknainya dengan semacam semangat. Kamus bahasa mendefinisikan sebagai suatu perasaan yang seakan-akan bergerak. Bergerak meraih tujuan yang dicita-citakan. Seperti begitulah pengertian secara umumnya.

Bila istilah atau kata “gelora” dikaitkan dengan suatu tempat di Jakarta, lain lagi soalnya. “Gelora” merupakan sebuah akronim. Gelanggang olahraga kepanjangannya. Suatu kawasan sekitar Senayan, yang dibangun untuk keperluan Asian Games IV pada tahun 1962.

Nah ada lagi sebutan “gelora” yang dihubungkan dengan nama tempat. Kelurahan Gelora namanya. Wilayah Kelurahan Gelora berlokasi persis di pinggiran sekitaran utara komplek atau kawasan gelanggang olahraga Senayan.

Mungkin tak banyak yang tahu. Di wilayah yang disebut dengan Kelurahan Gelora, dahulunya terdapat nama-nama kampung yang ada di situ. Boleh jadi, adanya proyek pembangunan kawasan olahraga Senayan menjadi penyebab hilangnya sebutan nama-nama kampung yang telah lama eksis.

****

Kelurahan Gelora termasuk kedalam Kecamatan Tanah Abang, Kota Administratif Jakarta Pusat, dengan luas wilayahnya kurang lebih 2,5 kilometer persegi.

Di bagian sebelah timur wilayah kelurahan ini dibatasi oleh Jalan Gatot Subroto. Di sisi selatan dibatasi oleh Jalan Sudirman serta Jalan Hang Lekir 1. Kali Krukut membatasi wilayah kelurahan ini di bagian timur. Sedangkan di sisi utara, Kelurahan Gelora dibatasi oleh Jalan Palmerah Barat hingga Jalan Palmerah Utara.

Kantor Kelurahan Gelora, Jakarta Pusat (Sumber: Wikipedia)

Sejak didirikannya proyek Gelanggang Olahraga Senayan untuk keperluan Asian Games IV tahun 1962, banyak kampung yang tergusur. Seperti misalnya, Kampung Senayan, Juraganan, Kebon Kelapa, Bendungan, Djĕpang, dan lainnya. Mega proyek jaman pemerintahan Soekarno ini bukan hanya membangun stadion utama serta gedung untuk keperluan pesta olahraga terbesar di Asia. Banyak pula sarana pendukung lainnya dibangun.

Sarana pendukung tersebut antaranya adalah jaringan jalan raya serta stasiun televisi. Jaringan jalan sebagai sarana pendukung itu sekarang dikenal sebagai Jalan Sudirman. Adapun Televisi Republik Indonesia alias TVRI merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia yang dibangun untuk memperlancar acara Asian Games IV tahun 1962.

Saking luasnya proyek pembangunan tersebut, untuk memudahkan penyebutannya maka kawasan ini dikenal sebagai satu nama yakni Senayan.

Data tertulis yang menyebutkan adanya nama-nama kampung yang pernah ada di wilayah Kelurahan Gelora, tertera pada peta Plattegrond van Batavia 1914. Dalam peta tersebut terdapat nama-nama kampung seperti Palmerah, Bendoengan Ilir, Bendoengan Oedik, Pekembangan, Tanahtinggi, Djepang, Merdika, Senajan, Petjandran, Simproek, Petoendoen.  

 

Nama-nama Kampung di Sekitar Kelurahan Gelora (Sumber: Batavia en Omstreken 1914)


 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATA DAN ISTILAH BETAWI PINGGIR (Bagian Pertama A - G)

  Dalam rangka melafalkan tulisan dengan benar, pada daftar kata dan istilah dibawah ini, penulisannya menggunakan tanda diakritik. Tanda diakritik adalah tanda tambahan pada huruf yang mengubah nilai fonetis huruf tersebut. Sebagai contoh adalah huruf vokal e. Dalam huruf e disini dibedakan antara e pepet dan e taling . Pada e pepet tanpa ditandai apa-apa, sedangkan e taling ditandai dengan sebuah garis miring ke kiri ( grave ) è. Adapun contoh bentuk pelafalannya sebagai berikut: e pepet : g e rah, s e rah t e rima e taling: m è rah, ikan l è l è   A Abing                                        habis Aer                            ...

KISAH RAMBUTAN RAPI'AH

Semua penduduk Jakarta atau khususnya Jakarta Selatan pastilah mengenal yang namanya buah rambutan. Akan tetapi tahukah mereka, bahwasanya pu’un dan buah rambutan dijadikan lambang dari kota administrasi Jakarta Selatan. Kalo kagak percaya coba aja longok ke depan  gedong  kantor walikota Jakarta Selatan di jalan Prapanca Raya, Kebayoran Baru. Di depan gedung tersebut kita bisa lihat ada gambar burung nangkring  diatas buah rambutan. Menurut isi Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1422/1997, gambar burung yang terdapat pada lambang kota Jakarta Selatan itu adalah burung gelatik, sedangkan jenis rambutannya ialah rambutan rapiah. Surat Keputusan yang dikeluarkan pada tahun 1997 tersebut merupakan sebuah penetapan terhadap lambang Kota Administratif Jakarta Selatan. Lambang tersebut memiliki bentuk perisai lima. Di dalam perisai  terdapat gambar fauna dan flora khas dari Jakarta Selatan. Burung Gelatik diambil sebagai mewakili faunanya, sedangkan untuk...

KATA DAN ISTILAH BETAWI PINGGIR (Bagian Kedua H - N)

  Dalam rangka melafalkan tulisan dengan benar, pada daftar kata dan istilah dibawah ini, penulisannya menggunakan tanda diakritik. Tanda diakritik adalah tanda tambahan pada huruf yang mengubah nilai fonetis huruf tersebut. Sebagai contoh adalah huruf vokal e. Dalam huruf e disini dibedakan antara e pepet dan e taling . Pada e pepet tanpa ditandai apa-apa, sedangkan e taling ditandai dengan sebuah garis miring ke kiri ( grave ) è. Adapun contoh bentuk pelafalannya sebagai berikut: e pepet : g e rah, s e rah t e rima e taling: m è rah, ikan l è l è   H Habeg                                      menghabiskan makanan secara lahap   I Ikan ayam                       ...