Langsung ke konten utama

Masak di Kebun Komunitas Ciliwung Condet

Pada suatu ketika penulis berkesempatan nongkrong di Komunitas Ciliwung Condet. Lokasinya terletak di jalan Munggang, Kelurahan Condet Balekambang, Jakarta Timur.

Mencari lokasi tepatnya di sepanjang  Jalan Munggang, agak sulit. Tak ada tanda-tanda yang menunjukkan komunitas ini di deretan rumah yang rapat di sepanjang jalan. Jika kita bertanya pada penduduk sekitar, mereka biasanya selalu menunjuk satu tanda yaitu pangkalan bambu. Pangkalan bambu yang terlihat cukup mencolok di pinggiran jalan sebagai tanda dimana lokasi tepatnya komunitas  ini berada.

Bagi orang yang pertama kali singgah disini, pasti akan merasakan suasana yang seakan bukan di dalam kota Jakarta. Di tempat ini seolah menjadi oase di tengah polusi udara dan hingar bingarnya kendaraan di ibukota.

*****

Komunitas Ciliwung Condet yang peduli terhadap konservasi lingkungan dan budaya, melakukan aktivitas kegiatannya disini. Pada lokasi ini ada beberapa bangunan yang serasi dengan hamparan lingkungan sekitarnya yang realtif masih alami.

Bangunan utama berdinding kaca. Dari bangunan ini kita dapat memandang aneka jenis pohon di sekelilingnya. Pada bangunan utama ini pula terdapat koleksi buku-buku yang boleh dibaca pengunjung. Aneka jenis buku terjejer di salah satu sisi bangunan. Mulai dari buku cerita anak hingga karya akhir mahasiswa  dalam bentuk skripsi yang pernah melakukan penelitiannya disini.

Tak jauh dari bangunan utama, terdapat bangunan pendukung lainnya. Bangunan ini biasanya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan seperti diskusi, pentas seni atau latihan dari sanggar seni. Bangunan tak berdinding yang lebih menyerupai aula, balai atau gazebo ini memiliki luas sekitar 50 meter persegi. Pada bagian bawah atap terdapat ornamen hiasan berupa gigi balang.

Salah Satu Bangunan di Komunitas Ciliwung Condet

Kebun Komunitas Ciliwung Condet memiliki luas lebih dari 3000 meter persegi dan terletak persis di sisi sungai Ciliwung. Seperti umumnya lahan di pinggiran sungai, kontur lahan di Komunitas Ciliwung Condet juga agak terjal. Beberapa akses diatas jalan yang terjal, terdapat jalan setapak berundak-undak berupa tangga terbuat dari adukan pasir dan semen. Lengkap dengan pegangan untuk keamanan pengunjung, di sisi anak tangga.

Seperti kebanyakan kebun di wilayah Condet yang relatif masih asli, disini masih bisa dijumpai pohon-pohon langka. Di kebun Komunitas Ciliwung Condet tumbuh pohon buah yang beken dari Condet, seperti salak condet (Salacca edulis cognita) dan duku (Lansium domesticum). Selain itu ada berpuluh-puluh jenis pohon yang sudah sangat sulit ditemukan di Jakarta. Diantaranya adalah pucung/keluwek (Pangium edule), menteng (Baccaurea racemosa), kecapi (Sandoricum koetjape), gandaria (Bouea macrophylla griffith), namnam (Cynometra cauliflora), kemang (Mangifera kemanga), gohok (Syzygium polycephalum), buni (Antidesma bunius), jamblang (Sygyzium cumini) dan sebagainya. 

*****

Ada yang menarik selain menikmati rerimbunan pepohonan disini. Saat penulis berkunjung kesini kebetulan ada satu kegiatan. Masak di kebun.

Masakan yang diolah pada acara masak di kebun KCC ini adalah pecak oncom salak. Sebagian besar peserta yang mengikuti acara ini agak surprise tatkala mengetahui buah salak dijadikan masakan untuk lauk nasi.

Tapi memang demikian adanya. Masyarakat Condet memiliki tradisi olahan masakan yang menjadikan buah salak sebagai bahannya. Boleh jadi, hal tersebut merupakan semacam kearifan lokal masyarakat Condet. Kemampuan masyarakat yang dapat beradaptasi dengan lingkungan alam sekitarnya.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat oncom pecak salak adalah: salak condet, ikan lele, oncom, cabe merah, bawang merah, jahe, cuka aren, garam dan gula pasir.

Cara membuatnya, pertama oncom, cabe merah, bawang merah serta jahe dibakar; Ikan lele dibakar atau digoreng; cabe merah, bawang merah beserta jahe yang telah dibakar ditumbuk halus bersama dengan garam dan gula pasir; Kemudian tuangkan cuka aren dan air panas secukupnya; Setelah itu taburkan diatas oncom dan ikan lele yang telah dibakar atau digoreng; Siap dihidangkan.

Masakan Pecak Salak Oncom

Para pengunjung yang sebagian merupakan mahasiswi dan berasal dari luar wilayah Condet merasa belum tahu ada olahan masakan dari salak. Asah Kholifatul Umah, Tiana Putri dan Ajeng Anindyajati misalnya. Ketiga mahasiswi Universitas Negeri Jakarta yang turut serta dalam acara masak di kebun Komunitas Ciliwung Condet, lebih lanjut berkomentar, "Seru acaranya. Ternyata bahan-bahan sederhana yang terdapat di kebun ini bisa jadi olahan masakan yang enak".

Para Pengunjung yang Turut Serta dalam Acara Masak
di Kebun Komunitas Ciliwung Condet




Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATA DAN ISTILAH BETAWI PINGGIR (Bagian Pertama A - G)

  Dalam rangka melafalkan tulisan dengan benar, pada daftar kata dan istilah dibawah ini, penulisannya menggunakan tanda diakritik. Tanda diakritik adalah tanda tambahan pada huruf yang mengubah nilai fonetis huruf tersebut. Sebagai contoh adalah huruf vokal e. Dalam huruf e disini dibedakan antara e pepet dan e taling . Pada e pepet tanpa ditandai apa-apa, sedangkan e taling ditandai dengan sebuah garis miring ke kiri ( grave ) è. Adapun contoh bentuk pelafalannya sebagai berikut: e pepet : g e rah, s e rah t e rima e taling: m è rah, ikan l è l è   A Abing                                        habis Aer                            ...

KISAH RAMBUTAN RAPI'AH

Semua penduduk Jakarta atau khususnya Jakarta Selatan pastilah mengenal yang namanya buah rambutan. Akan tetapi tahukah mereka, bahwasanya pu’un dan buah rambutan dijadikan lambang dari kota administrasi Jakarta Selatan. Kalo kagak percaya coba aja longok ke depan  gedong  kantor walikota Jakarta Selatan di jalan Prapanca Raya, Kebayoran Baru. Di depan gedung tersebut kita bisa lihat ada gambar burung nangkring  diatas buah rambutan. Menurut isi Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1422/1997, gambar burung yang terdapat pada lambang kota Jakarta Selatan itu adalah burung gelatik, sedangkan jenis rambutannya ialah rambutan rapiah. Surat Keputusan yang dikeluarkan pada tahun 1997 tersebut merupakan sebuah penetapan terhadap lambang Kota Administratif Jakarta Selatan. Lambang tersebut memiliki bentuk perisai lima. Di dalam perisai  terdapat gambar fauna dan flora khas dari Jakarta Selatan. Burung Gelatik diambil sebagai mewakili faunanya, sedangkan untuk...

KATA DAN ISTILAH BETAWI PINGGIR (Bagian Kedua H - N)

  Dalam rangka melafalkan tulisan dengan benar, pada daftar kata dan istilah dibawah ini, penulisannya menggunakan tanda diakritik. Tanda diakritik adalah tanda tambahan pada huruf yang mengubah nilai fonetis huruf tersebut. Sebagai contoh adalah huruf vokal e. Dalam huruf e disini dibedakan antara e pepet dan e taling . Pada e pepet tanpa ditandai apa-apa, sedangkan e taling ditandai dengan sebuah garis miring ke kiri ( grave ) è. Adapun contoh bentuk pelafalannya sebagai berikut: e pepet : g e rah, s e rah t e rima e taling: m è rah, ikan l è l è   H Habeg                                      menghabiskan makanan secara lahap   I Ikan ayam                       ...