LANDHUIS CILILITAN
Memandang sekitar bangunan itu seakan menjadi kontras adanya.
Di Jalan gang yang sempit dengan rumah yang berhimpitan. Ternyata ada bangunan
yang lain dari sendiri. Gaya arsitektur serta besarnya bangunan rumah itu menjadi
terlihat aneh dengan lingkungan sekitarnya.
*****
Landhuis Cililitan Tempo Doeloe (Sumber: KITLV) |
Bangunan rumah yang biasa disebut landhuis Cililitan Besar
atau “Rumah Tinggi” itu terletak di timur Jakarta. Lebih tepatnya lagi berada di belakang Rumah Sakit POLRI, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan
Kramat Jati.
Pada dasarnya landhuis adalah
merupakan sebuah bangunan mewah pada umumnya, yang dibangun diluar pusat kota
atau pedesaan. Pembangunan yang memilih lokasi di pedesaan tersebut biasanya
bertujuan untuk kenyamanan dan tempat peristirahatan pemiliknya.
Keberadaan landhuis, terutama
di pinggiran wilayah Jakarta, berkaitan dengan orang-orang kaya yang menguasai
tanah-tanah perkebunan. Seiring dengan kondisi keamanan yang mulai membaik di
wilayah pinggiran pada akhir abad 17. Mereka para orang-orang kaya itu mulai berani membangun landhuis dan menempati lahan-lahan kepunyaannya.
Lebih dari duaratus tahun landhuis Cililitan Besar masih
tegak berdiri hingga kini. Dalam salah satu buku karangannya, Historical Sites of Jakarta, Adolf
Heuken menyatakan bahwa bangunan ini didirikan oleh seorang Belanda kaya raya
bernama Hendrik Laurens van der Crap pada tahun 1775. Tulisan tentang angka
tahun pembuatan tersebut masih bisa dijumpai pada bagian pipi tangga menuju
lantai dua. Disitu tertulis “Hendrik L
Van de Crap 1775”.
Membujur dari timur-barat denah bangunan landhuis Cililitan Besar berbentuk empat persegi panjang. Berukuran
lebih dari sembilanratus meter persegi. Bangunan berlantai dua ini memiliki
sepuluh buah kamar. Lima buah kamar di lantai satu serta lima buah kamar
lainnya di lantai dua.
Ada limabelas pintu dan duabelas jendela. Bahan pintu terbuat
dari kayu. Bentuk pintu cukup beragam baik ukuran maupun modelnya. Ada yang
cukup menarik mengenai bentuk pintu pada bangunan ini, yakni berbentuk setengah
lingkaran. Sebagian besar daun jendela berbahan kayu dan memiliki jalusi.
Beratapkan bentuk limasan dengan topangan sepuluh pilar kokoh
berwarna putih bergaya tuscan di
serambi depan. Duapuluhdua tiang kayu menopang atap di serambi samping dan
belakang. Secara umum pada bangunan ini tidak memiliki ragam hias ornamen.
Kondisi Landhusi Cililitan Kini (Sumber Foto Pribadi) |
Komentar
Posting Komentar