Langsung ke konten utama

7 MAKAM KERAMAT MENJADI NAMA TEMPAT DI JAKARTA #makamkkeramat

 

Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, 

manusia mati meninggalkan nama.

 

Toponim atau asal usul nama tempat di wilayah Jakarta ada berkaitan dengan nama seorang tokoh yang pernah bertempat tinggal atau memiliki lahan tempat dimana tempatnya bermukim. Karena tersohornya si tokoh di suatu daerah tertentu, masyarakat mengenalnya dengan sangat baik. Sohornya tokoh tersebut biasanya terkait dengan kiprahnya semasa hidup hingga akhir hayatnya yang dianggap luar biasa.

Pada akhirnya, nama si tokoh yang menjadi terkenal di kalangan masyarakat itu dihubung-hubungkan pula dengan tempat atau daerahnya bermukim. Namanya sekaligus sebagai penanda kampung atau daerah.

Di Jakarta setidaknya ada 7 kecamatan/kelurahan yang namanya dikaitkan dengan nama seorang tokoh. Kebetulan pula ketujuh tokoh ini, makam tempatnya dikebumikan masih terawat dengan baik.

 

1.      Makam Kumpi Togog, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Ada sebagian masyarakat yang menyatakan cikal bakal nama daerah Petogogan di bilangan Jakarta Selatan ini berasal dari nama seorang tokoh yakni Kumpi Togog. Semasa hidupnya Kumpi Togog atau Syeh Shobir dikenal sebagai guru atau pendakwah agama Islam di wilayah ini.

 

Makam Kumpi Togog, Kebayaoran Baru
 

2.      Makam Haji Mustoyib, Tambora, Jakarta Barat

Adalah Haji Mustoyib Ki Daeng yang dimakamkan di daerah Jakarta Barat ini. Beliau merupakan tokoh asal Makassar yang pernah lama menetap di sekitar wilayah Gunung Tambora, Sumbawa. Dari tempat asalnya di Gunung Tambora itulah, lalu menjadi sebutan untuk nama kampung yang kini menjadi Kelurahan Tambora.

 

Makam Haji Mustoyib, Tambora, Jakarta Barat

 

3.      Makam Raden Jagakarsa, Jalan Belimbing I, Jagakarsa, Jakarta Selatan

Sekitar awal abad ke 17, wilayah selatan Jakarta telah ada pemukiman penduduk. Orang yang dianggap sebagai pembuka lahan pemukiman tersebut adalah Raden Jagaraksa/Jagakarsa. Setelah wafat Raden Jagakarsa dimakamkan di daerah yang sama. Kini makam Raden Jagakarsa jadi penanda toponim salah satu kecamatan/kelurahan di Jakarta Selatan, yakni Jagakarsa.

 

Makam Pangeran Jagakarsa, Jakarta Selatan

4.      Makam Pangeran Wiraguna, Ragunan, Jakarta Selatan

Ada banyak versi tentang riwayat Pangeran Wiraguna yang makam atau petilasannya ini terdapat di Jakarta Selatan. Dan kini menjadi nama kelurahan Ragunan. Salah satu versi cerita tentang Pangeran Wiraguna dikaitkan dengan keberdaan pasukan Islam Mataram yang hendak menyerbu Batavia pada abad 17. Pangeran Wiraguna adalah panglima perang yang menempati basis perjuangannya di daerah timur sungai Ciliwung.

 

Makam Pangeran Wiraguna, Ragunan, Jakarta Selatan

5.      Makam Ibu Bagus, Kebagusan, Jakarta Selatan

Pada nisan makam kuno di daerah Kebagusan tertulis nama Nyai Tubagus Ratih Nursiyah. Penduduk di sekitar sejak dahulu lebih mengenalnya dengan sebutan Ibu Bagus. Dari sebutan nama ‘Ibu Bagus’ itulah, daerah kelurahan Kebagusan berasal.

 

Makam Ibu Bagus, Kebagusan, Jakarta Selatan

6.      Makam Pangeran Wijayakusumah, Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jakarta Barat

Pangeran Wijayakusumah adalah seorang tokoh penasehat sekaligus panglima perang pada masa kejayaannya Jayakarta. Dari nama tokoh inilah, sekarang dikenal adanya nama kelurahan Wijayakusumah di Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

 

7.      Makam Pangeran Kuningan, Jalan Gatot Subroto Kav.52, Jakarta Selatan

Nama daerah Kuningan di Jakarta Selatan berkaitan dengan seorang tokoh yang berasal dari Kuningan, Jawa Barat, yakni Pangeran Kuningan. Dalam riwayatnya Pangeran Kuningan turut membantu perjuangan Fatahillah mendirikan Jayakarta. Selepas berjuang tersebut beliau tidak kembali ke daerah asalnya. Bersama dengan pengikutnya, Pangeran Kuningan menetap di wilayah selatan Jakarta. Kini dikenal dengan nama yang sama, yakni kelurahan Kuningan Barat, Kuningan Timur serta Karet Kuningan.

 

Makam Pangeran Kuningan, Jakarta Selatan

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATA DAN ISTILAH BETAWI PINGGIR (Bagian Pertama A - G)

  Dalam rangka melafalkan tulisan dengan benar, pada daftar kata dan istilah dibawah ini, penulisannya menggunakan tanda diakritik. Tanda diakritik adalah tanda tambahan pada huruf yang mengubah nilai fonetis huruf tersebut. Sebagai contoh adalah huruf vokal e. Dalam huruf e disini dibedakan antara e pepet dan e taling . Pada e pepet tanpa ditandai apa-apa, sedangkan e taling ditandai dengan sebuah garis miring ke kiri ( grave ) è. Adapun contoh bentuk pelafalannya sebagai berikut: e pepet : g e rah, s e rah t e rima e taling: m è rah, ikan l è l è   A Abing                                        habis Aer                            ...

KISAH RAMBUTAN RAPI'AH

Semua penduduk Jakarta atau khususnya Jakarta Selatan pastilah mengenal yang namanya buah rambutan. Akan tetapi tahukah mereka, bahwasanya pu’un dan buah rambutan dijadikan lambang dari kota administrasi Jakarta Selatan. Kalo kagak percaya coba aja longok ke depan  gedong  kantor walikota Jakarta Selatan di jalan Prapanca Raya, Kebayoran Baru. Di depan gedung tersebut kita bisa lihat ada gambar burung nangkring  diatas buah rambutan. Menurut isi Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1422/1997, gambar burung yang terdapat pada lambang kota Jakarta Selatan itu adalah burung gelatik, sedangkan jenis rambutannya ialah rambutan rapiah. Surat Keputusan yang dikeluarkan pada tahun 1997 tersebut merupakan sebuah penetapan terhadap lambang Kota Administratif Jakarta Selatan. Lambang tersebut memiliki bentuk perisai lima. Di dalam perisai  terdapat gambar fauna dan flora khas dari Jakarta Selatan. Burung Gelatik diambil sebagai mewakili faunanya, sedangkan untuk...

KATA DAN ISTILAH BETAWI PINGGIR (Bagian Kedua H - N)

  Dalam rangka melafalkan tulisan dengan benar, pada daftar kata dan istilah dibawah ini, penulisannya menggunakan tanda diakritik. Tanda diakritik adalah tanda tambahan pada huruf yang mengubah nilai fonetis huruf tersebut. Sebagai contoh adalah huruf vokal e. Dalam huruf e disini dibedakan antara e pepet dan e taling . Pada e pepet tanpa ditandai apa-apa, sedangkan e taling ditandai dengan sebuah garis miring ke kiri ( grave ) è. Adapun contoh bentuk pelafalannya sebagai berikut: e pepet : g e rah, s e rah t e rima e taling: m è rah, ikan l è l è   H Habeg                                      menghabiskan makanan secara lahap   I Ikan ayam                       ...