TIJGERSGRACHT: Dahulu Kanal Kini Jalanan Aspal
Di kawasan
kota tua Jakarta ada sejalur jalan beraspal. Membujur dari depan Stasiun Kereta
Jakarta Kota di bagian selatan hingga ke arah dekat dengan bangunan Museum
Keramik di utara. Jalan beraspal mulus itu kini dikenal dan tercatat dalam peta
dengan sebutan Jalan Pos Kota. Tahukah Anda bahwa jalan aspal tersebut
dahulunya bukan jalanan diatas permukaan tanah. Melainkan jalur transportasi
diatas air alias kanal. Pada masa kolonial Belanda kanal tersebut dinamakan Tijgersgracht, yang bila diterjemahkan secara harfiah bisa berarti ‘saluran air macan’.
Di Depan Bangunan Stasiun Kereta Jakarta Kota Inilah Diperkirakan Bagian Selatan dari Kanal Tijgersgracht (Sumber Foto, Sin Po, Tahun 1929) |
*****
Seorang Belanda
bernama Valentijn sewaktu bermukim di Batavia pernah menggambarkan tentang kota
ini. Salah satunya dia menggambarkan keadaan kanal yang sangat indah menurutnya
yakni Tijgersgracht serta membandingkannya dengan kanal-kanal yang terdapat di
negerinya. Dalam tulisannya dia berpendapat sebagai berikut,
“Di sisi timur dan barat Tijgersgracht terdapat
gedung-gedung indah, bagian kota yang paling indah. Keindahan parit lurus yang
berpagar tanaman rapi melebihi segala-galanya yang pernah saya saksikan di
Holland. Walaupun di sepanjang Heerengracht di Amsterdam atau di tempat-tempat
lain bisa dijumpai istana-istana yang indah dank anal-kanal yang lebih lebar,
tapi semuanya itu tidak bisa menyamai kenikmatan, kepuasan, dan keindahan
pemandangan yang dihamparkan di depan mata oleh parit dan lain-lain di Batavia
ini”, (Blusse, 1988:23).
Bukan hanya
itu dalam buku Inter Ocean, C. Vis
melukiskan pula keadaan indahnya kanal Tijgersgracht
ini. Dia menuturkan di sepanjang sisi kiri-kanan terlihat hijau oleh rerimbunan
pohon. Disana orang-orang yang melewati kanal dapat menikmati beraneka jenis
pepohonan diantaranya seperti kenari (Canarium
ovatum) dan asem (Tamarindus indica).
Selain itu pula terdapat jembatan-jembatan batu yang menghubungkan kedua pinggiran
kanal yang dibuat indah.
Mungkin karena
keindahan serta keasriannya itulah, maka banyak para orang kaya dan pensiunan pejabat
VOC kala itu bermukim di sisi kiri dan kanan dari kanal Tijgersgracht. Tercatat ada beberapa mantan Gubernur Jenderal VOC
pernah bermukim di pinggiran kanal ini. Seusai bertugas menjadi Gubernur
Jenderal, Willem van Outhoorn (1635-1720) sempat bermukim di Tijgersgracht untuk menikmati waktu pensiunnya,
bersama dengan salah satu menantunya yang juga tinggal disana yakni Johan van
Hoorn. Selain William van Outhoorn, juga ada Van Riemsdijk yang juga merupakan
mantan Gubernur Jenderal VOC tercatat pernah pula berumah di pinggiran Tijgersgracht. Bahkan Meester Cornelis
Senen pun tinggal disini.
Jalur kanal
Tijgersgracht seakan menjadi semacam boulevard
dari wilayah Batavia ketika itu. Begitu penting adanya Tijgersgracht di jamannya, hingga di wilayah ini banyak digelar
pesta perayaan. Kala itu rupa-rupa upacara atau arak-arakan selalu mesti melewati
kanal Tijgersgracht. Baik perayaan berskala kecil hingga yang berkaitan
dengan acara resmi pemerintahan VOC. Mulai dari pesta perayaan perkawinan
keluarga sampai penyambutan seorang Gubernur Jenderal VOC yang baru. Untuk yang
terakhir, saban ada penobatan seorang Gubernur Jenderal baru, mesti ia diarak
melewati Tijgersgracht.
Peta Kuno yang Menggambarkan Keadaan Kanal Tijgersgracht |
*****
Kini keadaan sudah berubah seratus
delapan puluh derajat. Tijgersgracht
yang dahulunya merupakan akses jalan berupa aliran air atau kanal kini menjadi
jalur jalan diatas tanah yang beraspal. Tak ada lagi para tuan besar dan orang
kaya yang berpesta di pinggiran kanal. Kini yang disaksikan adalah hilir mudik
kendaraan bermotor serta lalu lalang orang berjalan di Jalan Pos Kota.
Komentar
Posting Komentar