Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

MASJID AL ALAM MARUNDA #masjidkuno

…Den 25 ditto met den dach sagen de voors, 27 praeuwen aencomen, doch van affgeslagen volck tijdinge becomende, landen in de revier van Marunda ; sonden eenige paerden int velt omme na vorder gevolch te vernemen, ende gaven ordre om alles van buijten in te trecken, int velt weird volck vernomen, twelcke schenen van d’affgeslagene te wesen. Demikian salah satu bagian paragraf yang menyebutkan nama daerah yang disebut dengan Marunda. Bagian paragraf itu merupakan laporan mengenai serangan yang dilakukan tentara Kerajaan Mataram ke Batavia (kini Jakarta) melalui daerah yang disebut dengan Marunda. Laporan bertanggal 3 November 1628 itu ditulis J.P Coen, sang Gubernur Jenderal VOC (Heuken, 2001:51). Jadi sejak awal abad 17 daerah Marunda telah dikenal orang. Nama daerah Marunda yang ada di pesisir Jakarta Utara telah lama dikenal dalam sejarah masa lalu. Pada awal abad 16, daerah ini disebut-sebut sebagai tempat mangkalnya tentara Kerajaan Islam Mataram dalam usahanya menyerbu VO...

KAMPUNG BANDAN

Nama Kampung Bandan sepertinya cukup kondang dikenal masyarakat Jakarta. Daerah tersebut masuk dalam wilayah administrasi Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Di Kampung Bandan inilah terletak sebuah masjid yang memiliki makam keramat di dalamnya. Selain makam yang dikeramatkan, ada tiga buah makam kuno yang dipercaya berkaitan dengan asal usul nama dari Kampung Bandan. ***** Resminya, masjid itu bernama Masjid Jami Al-Mukkaromah Maqam Keramat Kampung Bandan. Terletak persis di pinggir Jalan Lodan Raya. Bercat warna hijau dengan hiasan kaligrafi merupakan hiasan gerbang utama komplek bangunan masjid. Di dalam komplek bangunan yang dikelilingi pagar tembok terdapat beberapa bangunan selain bangunan masjid itu sendiri. Rumah pengurus masjid, TPA, toko makanan ada dalam komplek masjid itu. Masjid ini didirikan oleh Habib Abdurrahman bin Alwi Asy-Syatrhi pada 1789. Pembangunannya masjid tak hanya sampai disitu. Kelanjutan pembangunan masjid diteruskan oleh putra...

MINUMAN TRADISIONAL DI JALANAN JAKARTA

Panas teriknya cuaca di Jakarta mengundang dahaga yang menyebabkan orang kepingin meminum minuman yang segar-segar. Jika mampir ke warung atau supermarket untuk membeli minuman pelepas dahaga itu, dengan mudah kita temukan belasan merek minuman kemasan buatan pabrik berderet. Jikalau pembaca kehausan di jalanan dan kebetulan ada di sekitar stasiun kereta Palmerah, Anda bisa mencoba minuman tradisional yang banyak dijajakan disekitar situ. Minuman tradisional yang dijajakan di pinggiran jalan tersebut adalah lahang atau tuak. ***** Berperawakan kecil dan kurus ceking. Lelaki yang tampaknya berusia lewat 50 tahun ini bernama Pak Atim. Tiap hari dengan setia dia menunggui empat buah wadah terbuat dari bambu petung yang dipikulnya. Wadah yang terbuat dari bambu petung itu berisikan minuman tradisional yang biasa disebut dengan lahang atau tuak. Pak Atim yang berasal dari Jasinga, Bogor ini sudah lebih dari 6 tahun mengaku berjualan minuman lahang di Jakarta. Tepatny...