Panas teriknya cuaca di Jakarta mengundang dahaga yang menyebabkan orang kepingin meminum minuman yang segar-segar. Jika mampir ke warung atau supermarket untuk membeli minuman pelepas dahaga itu, dengan mudah kita temukan belasan merek minuman kemasan buatan pabrik berderet. Jikalau pembaca kehausan di jalanan dan kebetulan ada di sekitar stasiun kereta Palmerah, Anda bisa mencoba minuman tradisional yang banyak dijajakan disekitar situ. Minuman tradisional yang dijajakan di pinggiran jalan tersebut adalah lahang atau tuak. ***** Berperawakan kecil dan kurus ceking. Lelaki yang tampaknya berusia lewat 50 tahun ini bernama Pak Atim. Tiap hari dengan setia dia menunggui empat buah wadah terbuat dari bambu petung yang dipikulnya. Wadah yang terbuat dari bambu petung itu berisikan minuman tradisional yang biasa disebut dengan lahang atau tuak. Pak Atim yang berasal dari Jasinga, Bogor ini sudah lebih dari 6 tahun mengaku berjualan minuman lahang di Jakarta. Tepatny...